Dengan Halal BiHalal, Kita Wujudkan Insan Peradilan yang Kompeten dan Berintegritas Tinggi (9/4)
Dengan Halal BiHalal, Kita Wujudkan Insan Peradilan
yang Kompeten dan Berintegritas Tinggi
Jakarta, pta-jakarta.go.id (9/4)
Setelah libur panjang Idul Fitri, Keluarga Besar Pengadilan Tinggi Agama Jakarta menggelar Halal bil Halal, pada Rabu, 9 April 2025, bertajuk “Dengan Halal Bil Halal, Kita Wujudkan Insan Peradilan yang Kompeten dan Berintegritas Tinggi”.
Acara yang digelar dengan suasana meriah ini mendatangkan penceramah Prof. H. Muhammad Maksum, M.A. MDC. Hadir unsur pimpinan PTA Jakarta, para hakim tinggi, unsur pimpinan pengadilan agama sewilayah hukum PTA Jakarta dan juga dihadiri oleh Drs. H. Muklis, S.H., M.H., Dirjen Badan Peradilan Agama MA.
Teristimewa, hadir para pensiunan PTA Jakarta dari unsur pimpinan hingga staf, Antara lain, Ibu Hj. Laily Khalilurrahman, H. Sajadi, S.H., M.H., Drs. H. Nooruddin Zakaria, S.H., M.H., Drs. H. Mulyadi, M.H., Ecep Agusani, S.H. juga para pensiunan panitera pengganti. Dan yang masih bertugas diberbagai satuan kerja, seperti Drs. H. Erwin Widanarko, S.H., SAP., M.Pd., Drs Arief Hidayat, S.H., M.M., Drs. H. Ach. Jupri, M.H. Semuanya tumpah ruah dalam suasana meriah Idul Fitri.
Setelah ayat suci Al-qur’an oleh Ibu Yulisma, S.H., dilantunkan, tauziah Halal Bihalal disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.
Mengawali ceramahnya, Prof. Maksum menyampaikan bahwa bulan puasa bukan hanya membuat putaran uang di tengah masyarakat meningkat, namun membuat ummat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan. “Bulan Ramadhan adalah bulan tempat mengaplikasikan pemahaman tentang integritas”, tegasnya.
Ditambah, jika setiap diri sudah berintegritas, dilihat orang lain atau tidak dalam berbuat kebaikan tidak akan menggoyahkan dirinya dalam menjunjung nilai-nilai tersebut.
Di sela sambutan dan ceramah, tampilah grup vokal dari PTA Jakarta dan beberapa pengadilan agama dengan senandung syair yang indah, yang membuat suasana menjadi lebih ceria.
Pesan Dirjen Badilag dalam sesi pembinaan bahwa sebagai insan, berkompeten dan berintegritas adalah sebuah keniscayaan. Tidak harus memangku jabatan, namun semua insan peradilan bisa memilikinya.
Beliau menukil nasihat Ali bin Abi Thalib yang menasihati anak-anaknya, yakni hiduplah di dunia seperti garam, serbuk tak berarti, murah harganya, namun semua orang membutuhkan, masakan tak nikmat tanpa garam. Janganlah hidup seperti lalat, kecil, bau tak sedap, hinggap dimana dia suka dengan membawa bibit penyakit, semua orang kesal padanya.
Akhir acara, semua saling bersalam-salam dengan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Ftri, Taqoballohu Minna wa Minkum. Mohon Maaf Lahir dan Batin. (asti)